Viral Lampung… Jajaran Dinas Pertanian Ogan Ilir ,bersama petani diwilayah Rantau Alai mengelar Panen Padi Organik,
hadir dalam panen tersebut ,Kepala bidang Program Dinas Pertanian Ogan Ilir, Latifah, Kabid. Tanaman Pangan dan holtikutura,Dewi Yuniarti, SH,Kabid. Sarpras dan penyuluhan Asnadi, SP.Korlu Hasiman,PPL Nurma Ningsih, SP. Kepala Desa,Darul kudni dan Jajaran Produsen Wong Agro.
Program ketahanan pangan melalui pengembangan padi organik kembali di lakukan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Ogan Ilir yang dipusatkan dikecamatan rantau alai ,desa Suka maju.
program tersebut diwujudkan dengan panen padi dengan mengunkan pupuk organik cair wong agro,dalam panen ini jajaran dinas pertanian desa suka maju , bersama masyarakat tani melakukan uji ubin
guna mengetahui perbandingan ,hasil panen padi pengunaan pupuk kimia dengan pupuk organik wong agro.
Arnadi, SP selaku Kabid Sarpras dan Penyuluhan mewakili kepala dinas Pertanian menyampaikan, bahwa uji ubin dan panen padi organik ini adalah kegiatan yang ke dua dari empat kali program demplot dengan menggunakan Pupuk Organik Wong Agro.
“Uji ubin dan panen padi organik merupakan kegiatan yang kedua dari empat kali demplot padi dengan pupuk organik wong agro.” kata Armadi.
Demplot padi organik ini, murni hanya menggunakan pupuk organik wong Agro,tanpa tambahan pupuk kimia , hasil lumayan bagus, walupun kondisi sawah kekurangan air tapi hasil panen padi maksimal, dari hasil uji ubin 3.5 kg, sementara uji ubin yg pakai pupuk lain setelah di timbang 2.5 kg.”ungkap Arnadi.
Harnadi, Sp juga mengapresiasi kepada pupuk organik Wong Agro yang sudah melakukan uji demplot di wilayah Ogan Ilir,
ia berharap dengan menggunakan pupuk organik wong agro ini, bisa membantu para petani agar kedepanya lebih sejahtera dengan panen yang hasilnya sangat memuaskan petani.
Disisi lain ketua KORLUH kec. Rantau Alai, Hasiman Yuzer. Sp. menerangkan bahwa uji demplot menggunakan pupuk organik wong agro bisa menjadi pelajaran dan solusi langkanya pupuk dipasaran dengan harga yang mahal.
“pupuk organik wong agro bisa menjadi solusi dalam mengatasi kelangkaan pupuk dan mahalnya pupuk kimia saat ini terjad.”kata Harsiman.
Pada saat pupuk mahal dan terkadang langka, maka disarankan petani harus berani mengambil langkah inovasi menggunakan pupuk organik bahkan memakai kompos dari kotoran ternak.”tutur Harsiman.
Hasiman juga mengucapkan banyak trimkasih kepada wong agro sudah memberikan bukti nyata akan hasil panen padi yang maskismal serta uji coba pupuk organik secara gratis dan hasilnya tidak kalah dengan pupuk kimia.
panen padi organik wong agro juga turut dihadiri oleh pihak produsen Wong Agro diantaranya, Ahmad Makmuri selaku Manager Produksi, Hasan Basri , SE Manager Marketing dan staf produksi Hapian,
Menurut Ahmad Makmuri, hasil uji ubin 3.5 kg ini masih lumayan, sebab proses pemupukan yang mestinya 6 kali semprot, hanya dilakukan 4 kali penyemprotan terhadap tanaman .
“dari pantauan tim dilapangan seharusnya penyemprotan dilakukan enam (6) kali kepada tanaman dari usia 10 hari tanam sampai 30 hari,selaian itu kondisi sawah memang kurang air atau ,musim kemarau.”kata Ahmad.
meskipun aplikasinya kurang tepat, Ibrahim pemilik sawah juga mengaku sangat puas degan hasil ini,masih unggul hasilnya dibandingkan pupuk kimia pada umumnya.”pungkasnya
(tayib)