Edward Soroti Lambatnya Pembagunan Jalan di Bandar Jaya

Lampung Tengah. Viral Lampung com… Anggota DPRD Lampung, Fraksi PDI-P, Edward Rosid soroti,lambannya pelaksanan pembangunan ruas jalan penghubung Bandar Jaya yang berlokasi di jalan Jendral  Sudirman menuju sejumlah kecamatan di Kabupaten Lampung Tengah.

 

Lambat nya pembangunan ruas jalan itu,dirasa sangat merugikan sejumlah pedagang yang megais rezeki di sepanjang jalan yang mengeluh sepinya pembeli dan anjlok nya omset penjualan.

“Mereka ( warga dan pedagang)  mengeluh kepada saya omset penjualan turun drastis bahkan ada yang nyaris gulung tikar,”ujar Edward saat melakukan sidak ke jalan Jenderal Sudirman.Senin( 23/9/2024)

 

Menurut dia jalan penghubung Bandar Jaya fungsinya sangat vital  untuk mobilitas perekonomian maupun sosial, padatnya aktivitas dilokasi tersebut bisa dikatakan sebagai jantung Lampung Tengah.

 

“Permasalahan seperti ini seharusnya Pemerintah cepat tanggap. Karena ini menyangkut perekonomian dan kesehatan masyarakat,” kata Edward.

 

Edward mengaku sudah menghubungi pihak dinas PUPR provinsi namun sampai saat ini tidak ada respon terkait pekerjaan yang memakan anggaran sebesar Rp. 9.886.759.000,00 Miliyar tersebut.

 

“Dengan nilai proyek yang fantastis seharusnya dikerjakan secara cepat dan profesional, jangan sampai karena keteledoran kontraktor masyarakat yang dikorbankan.

 

Edward Rosid meminta Dinas PUPR dan pihak terkait agar secepatnya menyelesaikan pekerjaan pembangunan gorong gorong dan jalan agar pedagang dan warga tidak merasa di rugikan akibat lambat nya pembangunan.

 

 

Teteh Nur seorang Pedagang makanan mengaku Omset penjualan turun drastis bahkan nyaris gulung tikar.

 

“Gimana mau jualan kalo jalanan aja tidak bisa lalui, kurang jelas juga kapan selesainya ini jalnnya di bagusin,” ungkap Nur.

 

Hal ini disebabkan area lapak tempat jualan Siring air belum di buatkan oleh pihak pemborong proyek , sehingga pembeli Engan belanja karena takut masuk slokan .

 

Selain itu debu  yang disebabkan jalan yang sedang dikeruk sangat menggangu aktivitas jual beli dan ditakutkan menjadi sumber penyakit bagi pedagang maupun warga sekitar.

 

“Belum lagi debunya, saya yang jualan makanan kan jadi korban,” bebernya.(Tayib)

Bagikan Berita Ini :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *